29 March 2017

Tips untuk pengguna comumuterline Tanah Abang - Serpong

Buat Anda pengguna Commuterline jalur Tanah Abang - Serpong atau sebaliknya Serpong - Tanah Abang, pasti pernah mengalami kendala-kendala yang sama dengan yang dialami oleh penulis. Kali ini penulis ingin berbagi keluh kesah yang biasa penulis alami, penulis juga tidak lupa berbagi tips untuk menyelesaikan keluh kesahnya. Berikut keluh kesah dan solusinya :
1. Berdesak-desakan di stasiun.
Sebagai pengguna commuterline sudah pasti ini adalah resiko utama. Apalagi kalau kita berangkat pada jam-jam kerja. Sebenarnya penulis tidak masalah klo hanya bersedesak-desakannya dengan sesama pengguna commuterline yang sama. Yang sering buat penulis sebel adalah berdesak desakan dengan penumpang yang lain yang berlawanan arah, apalagi berdesakan di tangga atau pintu masuk gerbong kereta. Selain berbahaya, berdesak-desakan bisa membuat kita lengah terhadap barang bawaan kita.
Untuk menghindari berdesak-desakan ini penulis biasanya keluar paling awal atau bila tidak bisa keluar paling awal lebih baik keluar paling akhir dan bersabar menunggu jalurnya sepi. Gak sampai sepuluh menit kok.
2. Tidak dapat tempat duduk di gerbong kereta
Awal-awal penulis pakai commuterline sering banget gak dapet tempat duduk di gerbong kereta, jarak yang di tempuh lumayan jauh juga kurang lebih 35 menit, kan lumayan pegel. Tapi makin kesini penulis mulai ngerti gimana caranya agar kita bisa duduk nyaman di kereta.
Pertama, jangan lupa lihat jadwal kereta ketika kereta yang ada sudah terlihat penuh. Sekarang ini jadwal kereta bisa di akses via handpohone, jadi jangan lupa lihat jadwal. Klo kereta yang ada sudah terlihat penuh jangan dipaksakan naik, biasanya kereta jurusan TA - Serpong baru berangkat bila kereta dengan arah yang sama sudah siap masuk stasiun Tanah Abang. Jadi lebih baik menunggu kereta selanjutnya.
Kedua, jangan berangkat di jam padat penumpang. Jam padat penumpang itu sekitar pagi jam 7 - 10 sore jam 5 - 7. Hindari jam jam tersebut. Pasti deh Anda bisa duduk manis di gerbong sampe ketiduran.
Ketiga, ini khusus untuk pengguna arah ke Serpong. Klo anda terpaksa pulang/berangkat di jam kerja yang padat penumpang, lebih baik Anda naik dari stasiun Kebayoran/Palmerah, karena ketika sampai Tanah Abang, penumpang akan turun, dan Anda akan mendapatkan tempat duduk.
3. Sholat Magrib di jalan
Kedala ini pasti dialami oleh pengguna muslim, karena stasiun tanah abang yang sebesar itu, hingga saat tulisan ini di muat tidak disediakan fasilitas Mushola yang layak pakai. Penulis biasanya sampai Tanah Abang kurang lebih pukul 18.00, bertepatan dengan waktu sholat magrib. Penulis sering memaksakan diri untuk sholat di rumah, yang kurang lebih 20 menit dari stasiun. Tapi jadi semakin mepet waktu magribnya.
Akhirnya penulis berinisiatif untuk mencoba mampir stasiun kebayaoran baru yang katanya tidak kalah bagus dengan stasiun Tanah Abang. Ternyata benar, dilantai dua stasiun kebayoran ada mushola yang cukup untuk 3 shaf dan benar-benar layak pakai. Jadi untuk pengguna commuterline selain bisa dapet tempat duduk (seperti yang dijelaskan point kedua) bisa sekaligus sholat berjamaah terlebih dahulu.
Demikian tips yang bisa dibagikan oleh penulis. Untuk teman-teman pembaca yang ingin berbagi tips, bisa tinggalkan pengalamannya naik commuterline di komentar.



20 March 2017

Dell Melakukan Apa yang Tidak dilakukan Apple, Microsoft, dan Google

PENTINGNYA SEBUAH LOG DALAM SYSTEM

Masih teringat jelas isu yang beredar saat Windows 10 dilauching oleh Microsoft. Banyak penolakan oleh pengguna yang karena adanya system Log yang dikirimkan ke Microsoft. Pengguna windows mengalami kekhawatiran terhadap privasi data mereka. Padahal kalau dicermati, Microsoft sendiri menerapkan sistem log ini lebih terlambat bila dibandingkan rivalnya yaitu Apple dan Google. Yups, Apple dan Google sudah lebih dahulu menerapkan system Reporting Log pada OS mereka. 

DELL MELAKAKUKAN APA YANG TIDAK DILAKUKAN OLEH MICROSOFT, APPLE DAN GOOGLE. 

System log memang sangat membantu pengembang system. System Log ini biasa digunakan untuk riset internal, mengetahui kebiasaan pengguna, hobi, minat, umur, dll. Tapi manfaat itu hanya dirasakan oleh perusahaan atau pengembang. Akan lebih baik bila system log ini menjadi nilai lebih suatu brand untuk para konsumennya. Dan dalam hal ini Dell melakukan apa yang tidak dilakukan oleh Microsoft, Apple dan Google. 

Apa sih yang dilakukan Dell? 
Kali ini Dell memanfaatkan system log untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini saya rasakan sendiri. Berikut pengalaman saya bersama Dell :

Beberapa waktu lalu saya membeli Laptop Dell. Singkat cerita saya mengaktifkan kartu garansi dan fitur Dell support yang ada dilaptop tersebut. Dihari lain saya menggunakan laptop ditempat yang tegangan listriknya tidak stabil, lalu tiba tiba muncul alert dilayar monitor laptop saya. Seketika saya langsung mencabut daya yang tadi saya gunakan. 

Selang dua hari saya menerima email dari teknikal support dari Dell, menyampaikan apa perihal error notif yang dikirimkan oleh laptop saya, serta menawarkan solusi dan apa yang harus saya lakukan. Hal ini lah yang saya sukai dari Dell. Hal ini juga yang belum dilakukan oleh Microsoft, Google dan Apple untuk teknis perangkat keras mereka. Ke tiga raksasa teknologi tersebut biasanya hanya menyampaikan bahwa device kita mengalami kendala, tanpa menawarkan solusi teknis secara langsung untuk kita. Mungkin untuk disistem mereka telah melakukannya, seperti log login pada device lain, atau software corrupt.  Tetapi untum hardware belum saya jumpai hal serupa. 

Mengapa Dell harus memfollow up kendala pelanggan?
Alasan Dell memfollow up kendala yang dirasakan pelanggan menurut saya adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Dell menyetarakan semua pelanggan mereka sebagai pelanggan yang awam akan teknis IT. Oleh karena itu pihak Dell menyarankan beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pengguna perangkat mereka.