22 March 2016

Kumpulan Foto foto serangan terorris


Kiriman netizen dari serangan terroris di Thamrin Jakarta.
Hindari area Thamrin dan sekitarnya.

Demo Tolak Tranportasi online itu kurang lebih sama dengan tidak percaya bahwa Tuhan memberi rezeki secara adil.

Sebelumnya saya ingin tegaskan bahwa ini pendapat saya pribadi. Pendapat anak mantan supir Taksi.

Hari ini 22 Maret para supir angkutan kota dan transportasi umum seperti Bajaj, Taksi, dan bus kota turun ke jalan. Mereka berdemontrasi menuntut untuk di hapusnya mode transportasi online, karena alasan keadilan.

Memang dalam dua tahun teakhir mode transportasi online menjamur di Indonesia, khususnya di Jakarta. Para supir transportasi  yang berdemontrasi tersebut menganggap bahwa transportasi online adalah ilegal dan ini tidak adil untuk mereka. Karena mereka merasa mereka membayar pajak kendaraan transporatasi (Uji layak jalan/Kir) sedangkan transprtasi online tidak perlu. Mereka juga merasa bahwa pendapatan mereka menurun karena orang-orang kini lebih suka menggunakan ,ode transportasi online dari pada menggunakan transportasi biasa.

Menanggapi peristiwa ini saya terkulik untuk berkomentar. Berikut beberapa komentar saya :

1. Kita harus berkembang dan beradaptasi

Dari jaman batu dahulu kala, manusia dan makhluk lainnya di ciptakan oleh Tuhan dengan standart yang sama. Dengan riski yang sudah di tetapkan sebelum makhluk tersebut di turunkan ke bumi. Setelah turun dan hidup di bumi makhluk tersebut harus berusaha untuk terus berkembang dan beradaptasi terhadap lingkungan. Makhluk yang tidak dapat berkembang dengan sendirinya akan tergerus dan musnah, inilah yang mendasari ilmu revolusi.

Begitu juga yang terjadi saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat  kebutuhan manusia akan segala sesuatu yang mudahmurah, praktis, aman dan efisien menjadi lebih tinggi demand-nya. Munculnya transportasi online merupakan jawaban dari kebutuhan manusia tersebut. Karena dengan transportasi online para pengguna transportasi umum merasa kebutuhan akan mudah, murah, praktis, aman dan efisien tersebut terpenuhi.

Dalam hal ini supir/pemilik transportasi konvensional harusnya menyadari bahwa target pasar mereka tidak hanya membutuhkan transportasinya saja tapi ada nilai lebih yang harus ditamankan dalam layanan mereka. Disinilah para Pemilik dan supir transporatasi diharuskan berkembang dan beradaptasi agar mereka tidak tergerus dan menghilang.

2. Percaya bahwa Tuhan tidak akan salah memberi rezeki

Rezeki makhluk hidup sudah dituliskan oleh Tuhan bahkan sebelum makhluk itu hidup. Kita sebagai makhluk hanya di tuntut untuk berusaha mengapainya, menjemput rezeki tersebut. Jadi jangan pernah menuduh orang lain / kompetitor kita sebagai orang yang bertanggung jawab atas berkurangnya rezeki kita.

Hal ini lah yang seharusnya di pahami oleh para pengemudi/pemilik transporatasi konvensional. Bahwa menyalahkan pihak lain atas berkurangnya pemasukan yang didapat bukanlah hal yang bijak. Karena hal tersebut sama saja dengan tidak percaya bahwa Tuhan memberikan rezeki secara adil.

Mungkin sebagai pemiliki / pegemudi transportasi konvensional lebih bijak apa bila meng intorpeksi diri sebelum menyalahkan orang lain. Mungkin dengan perbaikan pada internal transportasi tersebut baik system maupu layanannya dapat meningkatkan kembali omset yang berkurang. Biar bagaimanapun persaingan bisnis pasti ada, kita harus menjawab persaingan tersebut dengan cara yang benar. Karena menurut saya pribadi meminta menutup bisnis orang lain tidak akan memecahkan masalh yang ada.

3. Cari Jalan Rezeki Lain

Terakhir, Rosulallah Muhammad SAW tekah memberikan kita contoh sedeharna. Apabila kita mengalami kebuntuan dalam sebuah masalah alangkah lebih baik klo kita hijrah. Berpindah / beralih. Bila dalam usaha transportasi atau usaha lainnya kita mengalami kebuntuan, sebaiknya kita pindah cari usaha lain, atau pindah ditempat lain.

Hal ini mengikatkan saya atas apa yang ayah saya jalani. Beliau datang pertama ke jakrta tahun 60an menjadi tukang becak, setelah di rasa menjadi tukang becak prospeknya kurang bagus, beliau merasa perlu berkembang. Akhirnya beliau menjadi supir bajaj, Setelah melihat prospek supir bajaj mulai menurun, akhirnya ayah saya berlaih menjadi supir taksi, Setelah cukup lama menjadi supir taksi ayah saya merasa masih harus ada pengembangan, akhirnya ayah saya punya koerasi taksi sendiri, dengan armada yang cukupa banyak pada tahun 90an meskipun pada kahirnya di bubarkan pada tahun 2003. Setidaknya ayah saya sudah memberi contoh kepada anaknya bahwa hidup itu harus terus berkembang dan beardaptasi selama kita masih bisa.


Solusinya Bagaimana?

Menurut saya Transporatasi online juga punya hak untuk berkembang, karena dengan adanya adanya transportasi online tersebut menunjukan bahwa Indonesia sudah masuk ke tahap lebih baik. Akan tetapi Keberadaannya memang perlu ada aturan khusus. Agar tidak terjadi kesenjangan dan iri antar sesama pengusaha transportasi.

Inilah PR besar Wakil Rakyat kita, dari pada mengurusi revisi UU KPK yang menurut saya belum penting-penting sekali, lebih baik membahas hal-hal yang darurat seperti ini.