01 August 2013

Beberapa manfaat "blak-blakan"

Blak-blakan menurut istilah maksudnya adalah buka-bukaan, Terbuka dalam dalam segi pembicaraan. Atau bisa juga di bilang terus terang.
Meski terdengar mudah di lakukan. Nyatanya semua orang bisa blak-blakan. Beberapa alasannya diantaranya adalah Privasi, jaga perasaan orang, atau menyembunyikan rahasia.
Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan bahwa sesungguhnya blak-blakan malah akan menimbulkan Manfaat positif. Saya teringat teguran teman saya waktu bertamu kejogja, obrolan kami menjadi panas karena diksi(pilihan kata) yang saya gunakan terlalu jelas, terang-terangan kepada satu masalah yang tidak ingin dia bahas. Dia memberikan saran kepada saya, untuk lebih pandai memilih kata, cukup membuat sindiran-sindiran saja. Agar lawan bicara lebih terjaga perasaannya.
Mungkin ini alasan saya mengapa saya lebih suka blak-blakan.
1. Orang tidak akan salah persepsi dengan pernyataan-pernyatan yang kita lontarkan. Meskipun akan terjadi kesalahan persepsi, itu hanya kecil resikonya. Karena saat orang yang tidak suka dengan pernyataan kita pasti akan langsung intrupsi pernyataan kita. Dan menanyai maksud yang kita utarakan. Saat intrupsi itulah, kita memiliki kesempatan untuk menjelaskan apa yang kita maksud, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Point ini lah yang perlu diperhatikan. Bila anda tidak ingin orang menebak-nebak tentang diri pribadi anda bicaralah blak-blakan. Oklah klo tebakan orang kepada diri anda positif. Tapi klo tebakan tentang diri anda negatif, anda siap menerimanya?
2. Saya percaya menyinggung bisa jadi lebih menyakitkan dari pada berbicara terus terang. Untuk point ini pendapat saya pribadi. Biasanya orang yang disinggung (apalagi untuk hal-hal negatif) akan lebih terasa menyakitkan dari pada berbicara langsung kepadanya.
3. Pernah dengar perkataan orang bijak yang bunyinya "lebih baik berkata sejujurnya meskipun sumbang dengar, dari pada berkata bohong tapi merdu didengar". Karena sesungguhnya mendengar pernyataan yang sejujurnya dari orang lain, akan lebih menyakitkan. Menurt saya poin ini adalah alasan tepat untuk bicara blak-blakan.

Tapi terserah, semua orang punya prinsip berbeda. Ada baiknya klo kita bisa mengatur ritme, kapan harus blak-blakan, kapan kita cukup dengan sindiran.





No comments: