12 June 2012

Apa alasanmu berjilbab?

Buat temen-temen mungkin tau bahwa menutup aurat itu adalah kewajiban bagi umat muslim. Aurat untuk laki-laki adalah dari pusar sampai ke mata kaki, sedangkan untuk wanita adalah seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah.
Sebentar lagi bulan ramadhan datang. Seperti tahun-tahun biasanya. Pasti sebentar lagi banyak artis-artis lokal indonesia yang mulai berganti gaya dengan menggunakan jilbab. Dulu pada awalnya saya seneng banget kalo mendengar sekarang si artis A berjilbab lho. Seolah-olah artis itu manusia beriman juga. Tetapi kesenangan itu berubah drastis saat bulan ramadhan selesai. Artis-artis itu kembali ke kehidupannya lagi (mengumbar aurat). Dari situ saya mulai sadar artis itu memang di tuntun untuk up to date pada waktu-waktu tertentu. Seperti pekerjaan mereka sehari-hari adalah bersandiwara, membohongi kehidupan.
Saya terkadang ingin bertanya pada teman-teman saya. Khususnya kepada mereka yang dari usia muda sudah mengenakan jilbab. "Apa sih yang membuat mereka secara sadar mengenakan jilbab dari usia muda?".
Bukan tanpa alasan saya ingin bertanya seperti itu. Hal itu terfikir oleh saya karena saya sering melihat beberapa teman saya, yang mana kalo dalam kehidupan resminya (kuliah, sekolah dan ngantor) menggunakan jilbab. Akan tetapi kalo selain acara itu mereka melepas jilbabnya. Bahkan ada juga beberapa kawan saya yang memang memakai jilbab. Tetapi sayangnya pakaiannya tetap saja membentuk lekukan tubuh (baca: nyetreet, sempit).
Malem itu saya bertanya pada mama saya. Sejak kapan mama pakai jilbab. Mama saya menjawab sejak mama mulai berdagang. Kira-kira sejak 2004, bearti baru 8 tahunan. Memang belum terlalu lama mamaku mulai berjilbab. Tapi yang membuat aku senang adalah alasan mama saat aku tanya mengapa memakai jilbab. Mama saya bilang awalnya memakai jilbab adalah karena sering ikut ibu-ibu pengajian. Sebelum mama memakai jilbab banyak sekali mata lelaki yang meliriknya saat berdagang. Bahkan kadang mengoda. Mama saya sadar, klo dirinya itu manusia biasa. Yang gak selalu biasa menahan godaan(kadang pengen marah kalo di goda). Sejak mama ikut pengajian dan membiasakan diri berjilbab tidak ada lagi laki-laki yang berani menggoda, bahkan melirik.
Semoga temen-temen bisa jaga aurat, setidaknya untuk menghargai dan menghormati diri sendiri. Wanita memang selalu ingin menjadi pusat perhatian dan selalu tampil mepesona. Tapi tebar pesona tidak harus tebar aurat kan?.



No comments: